Saturday, April 28, 2012

~ sesalan sia2 ~



Meluruh, pinta antara malam
Menyepuh, doa-doa terdalam

Tengadah, tangan begitu rapi
Berpasrah, tapi tak meratapi

Tersingkap, berjuta kekhilafan
Berharap, lebar pintu ampunan

Nafasku, tak merengkuh kuasa
Membeku, ditengah lingkar dosa

Bernyawa, hanyalah sementara
Tertawa, juga ada muara

Diambil, maka matilah raga
Menggigil, takut tidak terhingga

Terlambat, sesalpun sia-sia
Mengingat, telah tutup usia