Al-Quran berwajah puisi
kerana lay-outnya
membentuk baris-baris puisi
kata-kata Al-Quran tak dapat ditiru karena artikulasinya indah dan artistik
isi Al-Quran tak dapat ditiru karena nilai intelektual dan ilmiahnya tinggi
tetapi
mengapa Al-Quran yang begitu indah bahasa dan isi kandungannya
tidak ditulis pula secara indah perwajahannya
ayat-ayat Al-Quran bagaikan intan
setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeza
estetika bahasa dan kandungan yang puitis
sangat dicintai pencintaNya dan dicemburui musuhNya
hingga pernah cenderung bangsa Quraisy yang saat itu mengagungkan puisi
menentangnya untuk membuat satu bait “puisi” yang seindah Al-Quran
namun, usahlah bermimpi
tak mungin sesiapa dapat menandingi
sang mukjizat Agung kurniaan Illahi